47,2% Masyarakat
Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan
Tidak Menggunakan
Garam Beryodium
Mahasiswa PBL II FKM UMI 2010
I.
Latar Belakang Masalah
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya
dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Sebagai
Masyarakat Indonesia, kitatentunya cukup mengenal dengan baik garam beryodium
dan manfaatnya. garamberyodium yang merupakan bumbu dapur yang dipergunakan
secara luas di masyarakatmerupakan media dalam mengatasi kekurangan gizi
Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY) atau yang lebih dikenal dimasyarakat
dengan penyakit gondok.Lebih jauh, telah diidentifikasi bahwa penderita GAKY
memiliki keceerdasan dan produktivitas kerja yang rendah.
Namun demikian perlu dipertimbangkan untuk meilih
tidak hanya sekedar garam namun harus garam beryodium, itupun harus
dipertimbangkan dengan baik karena untuk membuat kelenjar tiroid tidaklagi
menyerap yodium dari manapun Kita harus mengkonsumsi garam beryodium dalam jumlah
yang sangat banyak dan kemungkinan melampaui batas ambang toleransi tubuh.
Permasalahan masyarakat yang
masih kurang menggunakan garam beryodium merupakan salah satu permasalahan yang
ditemukan di wilayah pemukiman Kecamatan
Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan sebanyak 85 KK (47,2%)
masyarakat yang tidak menggunakan garam beryodium Hal ini disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat garam beryodium.
II.
Tujuan
Apakah dengan melakukan penyuluhan
tentang manfaat garam beryodium dan pembagian brosur yang dilakukan Mahasiswa
PBL II di Wilayah Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan bersama
masyarakat dapat meningkatkan jumlah pemakaian garam beryodium dari 53,8% menjadi 90% ?
III.
Langkah – langkah
a.
Persiapan
1. Melakukan observasi lapangan
2. Sosialisasi dengan Toma dan Toga di Kecamatan Labakkang Desa Kanungan Dusun
Kanaungan
3. Persiapan materi penyuluhan, pembuatan brosur dan komsumsi
4. Menyebarkan Undangan penyuluhan
5. Persiapan kuesioner pre test dan post test
b.
Pelaksanaan
1. Pembagian kuesioner pre test kepada masyarakat tentang pembuatan tempat
sampah basah dan kering
2. Mengadakan penyuluhan tentang bahaya pembakaran sampah sembarangan
3. Melakukan tanya jawab
c.
Evaluasi
Mengevaluasi tingkat pengetahuan
masyarakat mengenai kesadaran untuk menggunakan garam beryodium pada saat
sebelum (pre test) dan post test 3 (tiga) bulan setelah penyuluhan.
IV.
Rencana Waktu Pelaksanaan
No
|
Jenis kegiatan
|
Minggu I
|
Penanggung jawab
|
Ket
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
||||
I
|
Persiapan
|
Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan
|
||||||||
Pembuatan
kuesioner pre test
|
Mahasiswa PBL II Desa
Kanaungan
|
|||||||||
II
|
Pelaksanaan
|
Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan
|
||||||||
Penyuluhan
|
||||||||||
II
|
Evaluasi
|
Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan
|
V.
Rencana Anggaran
Jenis Sumber Daya
|
Ketersediaan
|
Dibutuhkan
|
Tenaga
|
Ada
|
|
Kertas
|
Ada
|
|
Foto copy
|
Rp. 20.000,-
|
|
Transportasi
|
Rp. 25.000,-
|
|
Karton
|
Ada
|
|
Spidol
|
Ada
|
|
Konsumsi
Untuk 30 orang @ Rp. 5000
|
Rp. 150.000
|
|
Dokumentasi
|
Rp. 40.000,-
|
|
Jumlah
|
Rp. 235.000
|
VI.
Evaluasi
Mengevaluasi tingkat
pengetahuan masyarakat mengenai kesadaran untuk menggunakan garam beryodium.
Evaluasi dilakukan oleh mahasiswa PBL II di Wilayah Kecamatan Labakkang Desa
Kanaungan Dusun Kanaungan dengan metode pre test dan post test.
Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan post test untuk meninjau kembali peningkatan pengetahuan masyarakat,
perubahan perilaku, dan sikap mengenai masalah kesehatan dengan harapan terjadi
peninggkatan menggunakan garam beryoudium sebesar 90%.