Jumat, 09 November 2012

Plan Of Action (POA) Tentang Garam Beryodium


47,2% Masyarakat Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan
Tidak Menggunakan Garam Beryodium

Mahasiswa PBL II FKM UMI 2010
 I.          Latar Belakang Masalah
Garam beryodium adalah garam yang telah diperkaya dengan yodium yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Sebagai Masyarakat Indonesia, kitatentunya cukup mengenal dengan baik garam beryodium dan manfaatnya. garamberyodium yang merupakan bumbu dapur yang dipergunakan secara luas di masyarakatmerupakan media dalam mengatasi kekurangan gizi Gangguan Akibat KekuranganYodium (GAKY) atau yang lebih dikenal dimasyarakat dengan penyakit gondok.Lebih jauh, telah diidentifikasi bahwa penderita GAKY memiliki keceerdasan dan produktivitas kerja yang rendah.
Namun demikian perlu dipertimbangkan untuk meilih tidak hanya sekedar garam namun harus garam beryodium, itupun harus dipertimbangkan dengan baik karena untuk membuat kelenjar tiroid tidaklagi menyerap yodium dari manapun Kita harus mengkonsumsi garam beryodium dalam jumlah yang sangat banyak dan kemungkinan melampaui batas ambang toleransi tubuh.
Permasalahan masyarakat yang masih kurang menggunakan garam beryodium merupakan salah satu permasalahan yang  ditemukan di wilayah pemukiman Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan sebanyak 85 KK (47,2%) masyarakat yang tidak menggunakan garam beryodium Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat garam beryodium.

II.          Tujuan
Apakah dengan melakukan penyuluhan tentang manfaat garam beryodium dan pembagian brosur yang dilakukan Mahasiswa PBL II di Wilayah Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan bersama masyarakat dapat meningkatkan jumlah pemakaian garam beryodium dari 53,8% menjadi 90% ?
III.          Langkah – langkah
a.    Persiapan
1.    Melakukan observasi lapangan
2.   Sosialisasi dengan Toma dan Toga di Kecamatan Labakkang Desa Kanungan Dusun Kanaungan
3.    Persiapan materi penyuluhan, pembuatan brosur dan komsumsi
4.    Menyebarkan Undangan penyuluhan
5.    Persiapan kuesioner pre test dan post test
b.   Pelaksanaan
1.    Pembagian kuesioner pre test kepada masyarakat tentang pembuatan tempat sampah basah dan kering
2.    Mengadakan penyuluhan tentang bahaya pembakaran sampah sembarangan
3.    Melakukan tanya jawab
c.    Evaluasi
           Mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesadaran untuk menggunakan garam beryodium pada saat sebelum (pre test) dan post test 3 (tiga) bulan setelah penyuluhan.

IV.            Rencana Waktu Pelaksanaan

No
Jenis kegiatan
Minggu I
Penanggung jawab

Ket
1
2
3
4
5
6
7
I
Persiapan







Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan


Pembuatan kuesioner pre test







Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan

II
Pelaksanaan







Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan


Penyuluhan









II
Evaluasi







Mahasiswa PBL II Desa Kanaungan


V.            Rencana Anggaran
Jenis Sumber Daya
Ketersediaan
Dibutuhkan
Tenaga
Ada

Kertas
Ada

Foto copy

Rp. 20.000,-
Transportasi

Rp. 25.000,-
Karton
Ada

Spidol
Ada

Konsumsi Untuk 30 orang @ Rp. 5000

Rp. 150.000
Dokumentasi

Rp. 40.000,-
Jumlah

Rp. 235.000

VI.            Evaluasi
            Mengevaluasi tingkat pengetahuan masyarakat mengenai kesadaran untuk menggunakan garam beryodium. Evaluasi dilakukan oleh mahasiswa PBL II di Wilayah Kecamatan Labakkang Desa Kanaungan Dusun Kanaungan dengan metode pre test dan post test.
            Evaluasi dilakukan dengan menggunakan post test untuk meninjau kembali   peningkatan pengetahuan masyarakat, perubahan perilaku, dan sikap mengenai masalah kesehatan dengan harapan terjadi peninggkatan menggunakan garam beryoudium sebesar 90%.